9/06/2007

Rottweiler, Anjing Pekerja Peninggalan Bangsa Romawi

Banyak pendapat yang menyatakan bahwa Rottweiler merupakan turunan dari anjing jenis mastiff yang digunakan oleh bangsa Romawi semasa pendudukannya di Eropa. Anjing ini terutama digunakan untuk menggembala ternak yang merupakan bahan makanan bagi tentaranya.

Trah Rottweiler yang ada saat ini diyakini dikembangkan di suatu wilayah di Jerman yang bernama Rottweil, sehingga namanya menjadi Rottweiler. Bangsa Jerman menggunakan anjing ini untuk menggembala ternak. Pada awalnya, Rottweiler juga digunakan sebagai binatang pengangkut, misalnya membawa kayu dan barang-barang lainnya ke pasar. Selain itu, mereka juga digunakan sebagai anjing penarik gerobak yang dimuati dengan berbagai barang kebutuhan pemiliknya.

Rottweiler juga dikenal sebagai anjing tukang daging/penjagal (butcher's dog). Di masa itu, selain digunakan untuk membawa ternak ke kota, Rottweiler juga digunakan untuk mengambil potongan daging dengan cara menggigit punuk ternak tersebut. Potongan daging ini digunakan sebagai contoh untuk mengetahui kualitas daging ternak. Ternak yang tidak diambil contoh dagingnya tidak akan laku terjual. Sekembalinya dari transaksi jual-beli tersebut, tukang daging akan menggantungkan kantung uangnya di leher Rottweiler dalam perjalanan pulang.

Selama Perang Dunia ke Dua, Rottweiler dipergunakan sebagai anjing penjaga. Saat ini-pun mereka seringkali digunakan sebagai anjing penjaga dan anjing polisi. Beberapa orang tak bertanggungjawab melatih anjing ini untuk terlibat dalam tindak kekerasan dan kejahatan yang berujung dengan kisah-kisah tragis dan menyedihkan. Namun demikian, Rottweiler yang terlatih dengan baik, akan menjadi anjing yang jinak seperti anjing-anjing lainnya.

Rottweiler memiliki tinggi bahu sekitar 22" sampai dengan 27" dan memiliki berat antara 85 lb s/d 120 lb. Mereka tergolong sebagai anjing 'besar' dan bisa berukuran sangat besar. Rottweiler diklasifikasikan sebagai 'anjing pekerja' oleh Ammerican Kennel Club. Pada umumnya Rottweiler berumur antara 7 s/d 10 tahun, tetapi kadang-kadang ditemukan pula Rottweiler yang berumur 12 s/d 13 tahun. Hip displasia dan penyimpangan lain seringkali ditemukan, terutama bila tidak dibiakkan dengan teliti dan hati-hati.

Anjing ini memiliki pembawaan yang sangat tenang sehingga membuatnya cocok sebagai kawan (companion) dan perlindungan keluarga. Di Amerika, anjing ini pernah menjadi anjing terpopuler, dan saat ini masih cukup populer sehingga menduduki posisi ke-dua atau ke-tiga.

Rottweiler adalah anjing yang sangat cerdas dan memiliki keinginan yang kuat untuk menyenangkan tuannya. Rottweiler membutuhkan perhatian, dan sebagai imbalannya mereka sangat loyal dan setia. Jika mereka merasakan adanya bahaya yang mengancam keluarganya, mereka akan melindunginya bahkan dengan taruhan nyawanya. Seperti halnya anjing jenis besar lainnya, Rottweiler memerlukan tuan yang dominan dan terbiasa menangani anjing besar. Apabila tidak ditangani dengan baik, mereka akan cenderung menguji/menantang otoritas pawangnya (handler).

Rottweiler merupakan binatang yang sangat kuat sehingga tidak boleh menjadi dominan. Mereka harus diajar mengerti siapa tuannya. Sekali mengetahui siapa tuannya, mereka akan dengan rela menyerahkan otoritas kepada pawangnya. Pada umumnya Rottweiler bersikap baik pada binatang lain di sekitarnya. Sebagian besar Rottweiler dapat menerima kucing atau binatang kecil lainnya sebagai bagian dari keluarga apabila sejak kecil dibesarkan dengan mereka. Apabila Rottweiler tidak dibesarkan bersama binatang lain yang lebih kecil, pengawasan dalam bersosialisasi merupakan keharusan.

Dikarenakan ukuran dan kekuatannya yang sangat besar, Rottweiler tidak disarankan berada di sekitar anak-anak balita. Di sisi lain, tangisan dan teriakan anak-anak balita bisa disalah-artikan oleh anjing sehingga dapat berakibat fatal. Meninggalkan anjing bersama balita tanpa pengawasan harus dihindari.

Sikap mental anjing adalah hasil dari pelatihan. Seperti halnya anjing lainnya, Rottweiler harus dilatih kepatuhan. Mereka sangat menikmati sesi-sesi pelatihan dan mudah mengerti dan memahami perintah-perintah yang diberikan. Namun, seperti halnya anjing lainnya, Rottweiler perlu disosialisasikan dengan anjing lain di tempat umum. Mereka juga perlu diajak berjalan-jalan di tempat umum dan bertemu dengan orang lain sehingga mereka dapat menerima orang lain di luar keluarga pemilik. Seringkali, anjing yang tidak terbiasa bersosialisasi menjadi ketakutan dan menyerang orang atau binatang lain tanpa alasan yang jelas.

Rottweiler membutuhkan latihan/olahraga setiap hari, dan lebih menyukai adanya halaman untuk bermain. Lari pagi bersama merupakan kergiatan yang sangat baik, karena Rottweiler memiliki kesempatan untuk menyenangkan hati tuannya.

Merawat bulu (grooming) Rottweiler cukup mudah. Mereka perlu disisir untuk menghilangkan bulu-bulu halus yang mati. Kalau tidak disisir, bulu-bulu tersebut akan rontok dengan sendirinya dan bertebaran. Sediakan beberapa menit seminggu untuk menyisir dan menyikat Rottweiler anda sehingga kerontokan bulu dapat teratasi. Mandi setiap tiga atau empat minggu sekali cukup membantu mengatasi parasit, bulu rontok serta membantu memelihara kondisi kulit yang sehat. (Poerwadi Waspodo, 20/02/04)

Dobermann

Dobermann, Trah Unik Hasil Rekayasa Manusia

Kisah tentang Dobermann berawal kurang lebih seratus tahun yang lalu di Apolda, Thuringia, Jerman. Seorang penjaga malam dan penangkap anjing liar bernama Louis Dobermann (1/2/1834 - 6/9/1894) ingin memiliki seekor anjing sahabat yang berani untuk menemaninya bekerja sehari-hari. Dia memerlukan seekor anjing berukuran sedang yang berpenampilan cakep dan gesit namun kuat dan berani, serta patuh dan setia pada tuannya.

Dia mempelajari dan mencari beberapa trah anjing namun tidak kunjung menemukan apa yang diinginkannya. Akhirnya dia memutuskan untuk mengembangkan sendiri jenis anjing yang sesuai keinginannya itu dengan menyilangkan beberapa trah anjing yang berbeda-beda, yang masing-masing memiliki ciri-ciri yang diinginkan. Gambaran ini muncul pada sosok Graf Belling vom Grönland, Dobermann pertama yang terdaftar di National Dobermann Stud Book. Dia lahir pada tanggal 13 Juni 1898 dan masih menunjukkan ciri-ciri beberapa trah yang digunakan untuk membuatnya.

Sepeninggal Louis Dobermann, masyarakat Jerman menamakan trah anjing tersebut Dobermann Pinscher untuk mengenangnya. Namun setengah abad kemudian kata ’pinscher’ dihilangkan dengan pertimbangan bahwa kata dalam bahasa Jerman yang berarti ‘terrier’ tersebut tidak tepat untuk digunakan. Masyarakat Inggris mengikutinya beberapa tahun kemudian. Miniature Pinscher bukanlah miniature Dobermann dan keduanya tidak saling berhubungan.

Meskipun tidak terdapat catatan pada pembiakan awalnya, beberapa kajian terhadap latar belakang Dobermann menyimpulkan adanya beberapa trah yang terlibat sebagai berikut :

  1. Rottweiler. Pada versi awal, trah ini kemungkinan digunakan untuk mendapatkan kekuatan, keberanian dan ketangguhan.
  2. Black & Tan Terrier. Saat ini dikenal sebagai Manchester Terrier dan German Pinscher. Trah ini kemungkinan digunakan untuk mendapatkan ketangkasan, kegesitan serta dorongan yang tinggi untuk mengejar buruannya.
  3. Weimaraner dan beberapa anjing pemburu lainnya digunakan untuk memperoleh daya tahan, ketabahan dan insting yang superior.
  4. Greyhound. Mungkin digunakan untuk mendapatkan penampilan yang anggun, langsing dan berkecepatan tinggi

    Pada tahun 1899, para penggemar Dobermann membentuk klub trah Dobermann pertama yang kemudian dikenal sebagai DV (Dobermann Verein = Dobermann Club). Klub ini mengembangkan standar trah resmi yang pertama sebagai panduan bagi para pembiak dan penggemar untuk mengetahui bagaimana bentuk penampilan dan perilaku/sifat Dobermann yang benar.

Perkembangan trah Dobermann berlangsung demikian cepatnya sehingga pada tahun 1930-an sosok dan karakternya telah terbentuk seperti yang kita lihat sekarang ini.

Tidak seperti trah anjing lainnya yang berevolusi abad demi abad mengikuti kehendak alam, Dobermann merupakan contoh unik yang menggambarkan ketekunan dan prestasi manusia dalam pemuliabiakan anjing. (Poerwadi Waspodo)

9/05/2007

Afghan Hound, Anjing Gurun Bawaan Nabi Nuh

Anjing jenis Afghan diketahui keberadaannya kurang lebih tiga ribu tahun sebelum masehi dari catatan papyrus dan relief pada dinding-dinding piramid di Lembah Raja-raja Mesir
Sejarawan arkeologi bahkan memperkirakan trah ini telah ada sejak tujuh ribu tahun yang lalu, dan diperkirakan berasal dari Gunung Nabi Musa di Semenanjung Sinai. Ada pula teori sejarah lain yang menunjukkan keberadaan anjing sejenis yang hidup di seluruh benua Asia di masa yang sama.

Di Afghanistan, dari mana anjing ini mendapatkan namanya, Afghan Hound secara tidak resmi menjadi ‘anjing nasional’, dan penduduk asli Afghanistan menganggap dan percaya bahwa anjing bertampang moyet atau baboon ini adalah anjing yang terpilih untuk menemani Nabi Nuh di bahteranya dalam menghindari banjir besar yang melanda dunia di masa itu. Mereka juga percaya bahwa Afghan Hound adalah anjing yang diukir di dinding gua di bagian utara propinsi Balkh. Itulah sebabnya anjing Afghan juga sering disebut sebagai Balkh Hound.

Pendapat ini ditambah dengan keyakinan bahwa Afghan Hound adalah satu-satunya anjing yang disebut di kitab Perjanjian Baru Bibel, selalu menjadi bahan perdebatan. Akan lebih seru lagi apabila para penggemar Afghan Hound bertemu dengan penggemar Saluki dan Greyhound, karena mereka masing-masing berpendapat bahwa anjing merekalah yang disebut di Bibel, atau kalaupun tidak, anjing merekalah yang pertama dan anjing-anjing lainnya adalah yang ke-dua dan ke-tiga !!

Jackson Sanford dalam tulisan ilmiahnya menyatakan bahwa Afghan Hound memiliki ciri dan struktur yang mirip dengan seekor binatang yang ditemukan hidup lebih dari seratus ribu tahun yang lalu. Berdasarkan pada perbandingan struktur tulangnya, Afghan Hound memiliki kesamaan dengan binatang purbakala mirip anjing yang hidup di Asia dan bahkan diyakini keberadaannya hingga di Amerika Utara dua juta tahun yang lalu.

Selain untuk melindunginya dari hawa dingin, bulu yang lebat juga berfungsi untuk melindungi pemburu dari sengatan matahari ketika mereka berjalan kaki melintasi gurun pasir. Telapak kaki dan cakar yang besar dan tebal serta tubuh bagian belakang yang kuat menjadikan Afghan Hound cocok sebagai ‘anjing gurun’ yang berkemampuan baik untuk melintasi padang pasir yang panas serta menapaki keterjalan gunung-gunung dan bebatuan. Hal ini menjadikan bangsa Asia dan Timur Tengah mengembangkan dan mempekerjakan ‘anjing segala musim’ ini sebagai bagian penting dari kehidupannya dan tentunya hal ini membantu pelestariannya.

Di Mesir, dimana hanya binatang tertentu yang dipuja, misalnya sapi Brahma dan kucing, Afghan Hound boleh berbangga hati mendapat kehormatan sebagai binatang sahabat para raja. Afghan Hound juga memegang peranan penting dalam bidang keagamaan. Sebuah legenda menceritakan seekor anjing menjadi penunjuk jalan bagi Isis, Dewi Ibu dan Kesuburan, ketika mencari saudara dan suaminya Osiris, seorang raja Mesir yang bijaksana yang dibunuh dengan kejam dan dibuang ke sungai Nil oleh saudaranya. Peran anjing dalam membantu mengembalikan kejayaannya hingga mengangkat statusnya menjadi dewa agung telah membantu melindungi Afghan Hound dari kepunahan. Selain berperan sebagai sahabat para raja, Afghan Hound juga digunakan sebagai anjing penjaga di sepanjang perbatasan untuk melindungi dari serangan suku-suku lain yang biasanya masuk dengan cara mengendap-endap dari gurun pasir untuk mencuri. Sebagai teman tidur di siang hari dan pengawal dalam menempuh perjalanan di sekitar oasis dan perkotaan pada malam hari, Afghan Hound terkadang juga dilatih untuk mencuri di perkampungan oleh pemiliknya. Ini adalah ancaman yang menyertainya berabad-abad. Para pemilik Afghan Hound pada umumnya telah mengetahui bahwa anjingnya memiliki kapandaian mencuri, dan jauh di dalam lubuk hati setiap anjing trah murni Afghan Hound selalu tersembunyi sedikit jiwa 'pencuri'. (Poerwadi Waspodo)

Golden Retriever

Standar

Golden Retriever, Sahabat Keluarga yang Serbaguna
(Poerwadi Waspodo)

Golden Retriever pertama kali dikembangkan oleh seorang bangsawan Inggris pada pertengahan tahun 1800-an yang bernama Lord Tweedmouth (d/h Sir Dudley Majoribanks). Sejarah pengembangannya diawali dengan keinginan Lord Tweedmouth untuk memiliki anjing trah murni berwarna kuning yang akan digunakannya untuk mengambil (retrieve) burung hasil buruan.

Usahanya dimulai pada tahun 1865 ketika dia mengunjungi the Earl of Chichester, seorang pembiak anjing. Lord Tweedmouth membeli seekor anak anjing yang memiliki bulu berombak berwarna kuning anakan anjing jenis Black Retrievers. Anjing ini diberi nama Nous, dan kelak akan menjadi fondasi bagi pengembangan trah Golden Retriever.

Pada tahun 1867, Lord Tweedmouth diberi seekor anjing Tweed Water Spaniel betina yang bernama Belle. Setahun kemudian, Belle melahirkan 4 anak anjing betina berwarna kuning, hasil perkawinannya dengan Nous. Salah satu anak anjing ini diberi nama Cowslip (nama bunga liar di Inggris) yang pada tahun 1873 melahirkan Topsy, hasil perkawinannya dengan seekor Water Spaniel yang lain.

Pada tahun 1876 Cowslip dikawinkan lagi dengan seekor anjing Red Setter dan melahirkan Jack. Kemudian Topsy dikawinkan dengan seekor Black Retriever yang berbulu berombak bernama Sambo dan menghasilkan anak yang bernama Zoe. Zoe dikawinkan inbred dengan Jack menghasilkan Gill and Nous II

Gill kemudian dikawinkan dengan seekor Black Retriever bernama Tracer dan melahirkan Quennie pada tahun 1882. Pada tahun 1889 Quennie dikawinkan inbred dengan Nous II menghasilkan Prim and Rose. Dengan demikian Prim and Rose adalah 47% Setter, 35% Lesser St.Johns Newsfoundland, 12% Springer Spaniel dan 6% Water Spaniel Dog.
Keinginan Lord Tweedmouth untuk memiliki anjing yang cantik, cerdas dan ramah baru terwujud kira-kira seperempat abad kemudian!

Pada tahun 1903, trah ini terdaftar di Klub Kennel Inggris sebagai anjing "Flat Coats -- Golden". Pada tahun 1904, uji lapangan trah ini dilakukan untuk pertama kalinya dan di antara para peserta ujian (conformation) terdapat Culham Brass and Culham Copper. Pada tahun 1911, mereka diakui sebagai trah tersendiri dan disebut dengan "Yellow or Golden Retrievers,". Pada tahun 1920 kata ‘Yelow’ dihilangkan sehingga nama trah ini menjadi Golden Retriever.
Sejak itu, popularitas anjing ini terus berkembang ke seluruh penjuru dunia. Para pembiak berhasil mempertahankan instink sportnya (karya-guna) dan di sisi lain berhasil mengembangkan kecantikannya sehingga berprestasi dalam ajang pameran. Kemampuannya yang luar biasa dalam mengikuti pelatihan (extremely trainable) dikombinasikan dengan temperamennya yang kalem, menjadikan Golden Retriever sebagai anjing yang sangat mudah patuh dan memiliki catatan yang istimewa sebagai penuntun orang buta. Dilaporkan bahwa dalam kelas-kelas pelatihan anjing penuntun orang buta, Golden Retriever memiliki angka kegagalan paling sedikit dibandingkan dengan trah lainnya.

Dari sisi warna, pada awalnya golden retriever memiliki range antara emas sedang (medium gold), emas gelap (dark gold) sampai ke emas tembaga (copper gold). Popularitas Golden Retriever yang semakin meningkat di arena pameran (showring) memunculkan warna-warna yang lebih muda/terang, seperti sering kita lihat sekarang. Saat ini warna Golden Retriever memiliki range dari krem (cream) ke emas gelap (dark gold) dengan warna-warna muda/terang cenderung lebih disukai dibandingkan dengan warna-warna gelap aslinya.
Saat ini Golden Retriever amat dikenal karena kecantikannya. Mereka adalah anjing dengan ekspresi yang ramah, bermata warna gelap yang cantik, dan ekor yang berkibas-kibas mengungkapkan kegembiraannya.

Golden Retriever juga dikenal karena temperamennya. Golden Retriever yang dibiakkan secara baik akan memiliki sifat ramah, lembut, baik, loyal, gembira, percaya diri dan ekspresif. Tidak malas dan juga sebaliknya tidak hiper aktif, menjadikannya mudah beradaptasi dengan berbagai macam lingkungan rumah-tangga. Di sisi lain, dibalik keramahan dan kelembutannya, Golden Retriever juga tampil istimewa sebagai anjing karya-guna. Golden Retriever akan berjuang untuk membahagiakan pemiliknya setelah dilatih dan mengetahui keinginan pemiliknya. Anda akan terpukau dengan keinginan, semangat dan usahanya untuk selalu menyenangkan Anda. Penting untuk dicatat, tiga anjing pertama yang lulus ujian karya guna di Amerika (AKC-American Kennel Club) adalah Golden Retriever. (Poerwadi Waspodo)

Perawatan Anjing

Oleh : Drh. Soeharsono DTVS. PhD. Praktisi Hewan Kecil Di Denpasar

Orang awam sering beranggapan bahwa anjing, terutama anjing kampung, tidak memerlukan perawatan khusus. Makananpun cukup dari sisa-sisa makanan pemilik anjing (table scrap). Pencegahan penyakit melalui vaksinasi dianggap tidak perlu karena mereka melihat anjing jalanan tanpa vaksinasipun dapat bertahan hidup. Pengobatan hanya dilakukan apabila anjing sakit. Pendapat ini tentu saja salah besar. Apabila kita berniat memelihara anjing, sebaiknya kita berguru pada mereka yang telah berpengalaman memeliharanya secara baik, dalam arti kesehatan fisik maupun mental, sehingga anjing tersebut dapat memberikan kesenangan kepada pemiliknya atau menjalankan tugasnya sebagai anjing karya guna dengan baik. Jika Anda tidak siap dengan segala kebutuhan minimal anjing, sebaiknya Anda jangan memeliharanya daripada anjing harus menderita akibat kelalaian atau ketidaktahuan Anda. Anjing jenis apapun, termasuk Anjing Kintamani atau Anjing Bali memerlukan perawatan yang layak.
Akhir-akhir ini bahkan berkembang isu mengenai kesejahteraan hewan (animal welfare). Secara umum kesejahteraan hewan meliputi bebas dari rasa lapar dan haus (freedom from hunger and thirsty). Tulisan ini secara pendek mengungkapkan beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh pemilik atau calon pemilik anjing.

Perawatan Anak Anjing
Perawatan anak anjing dan masa kanak-kanak anjing sangat menentukan masa depan kesehatan anjing. Bahkan sebelum si induk dikawinkanpun diperlukan imunisasi lengkap sehingga anak anjing yang dilahirkan mempunyai kekebalan induk (maternal immunity) yang cukup tinggi. Selama janin dalam kandunganpun, si induk memerlukan gizi yang baik agar pada saat melahirkan nanti dapat memproduksi susu dengan cukup dan tidak menularkan penyakit selama janin dalam kandungan.
Anak anjing yang baru lahir harus diupayakan mendapatkan air susu induk (ASI) pada hari pertama dan kedua yang disebut colustrum, karena ASI ini mengandung banyak zat kebal yang dapat menjaga kesehatan anak anjing selama bulan pertama dan kedua masa hidupnya. Zat kebal yang diperoleh dari induk (maternal immunity) pada umumnya akan bertahan selama 7 s/d 8 minggu. Pada saat manfaat maternal antibody ini sudah rendah, yakni pada umur sekitar 6 minggu, anak anjing perlu mendapatkan imunisasi. Berbagai jenis vaksin tersedia di pasar, namun sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter hewan agar dapat ditentukan kapan anak anjing Anda divaksinasi.
Seminggu sebelum divaksin anak anjing perlu diberi obat cacing agar pada saat dilakukan imunisasi tidak dibebani oleh penyakit cacingan. Banyak orang berpendapat anak anjing langsung kebal dari segala macam penyakit setelah mendapatkan imunisasi. Padahal perlu diketahui bahwa kekebalan yang cukup akan diperoleh antara 2 s/d 4 minggu setelah imunisasi. Imunisasi pertama perlu diulang (booster) 1 bulan kemudian, agar kekebalan dapat bertambah selama 1 bulan.
Jenis vaksin apa saja yang diperlukan? Untuk anjing yang ada di Bali, minimal harus mendapatkan vaksinasi Parvo, Distemper (Carre), Hepatitis dan Leptospirosis. Apabila tersedia dana lebih dianjurkan pula imunisasi Kennel Cough, karena akhir-akhir ini muncul penyakit batuk yang disebabkan oleh kombinasi infeksi virus Perainfluenza dan bakteri Bordetella Bronchoseptical. Propinsi Bali termasuk daerah bebas rabies atau penyakit anjing gila sehingga secara teknis imunisasi rabies tidak diperlukan, bahkan dilarang. Pemilik anjing juga perlu mengetahui bahwa untuk mendapatkan kekebalan yang optimal, anak anjing harus selalu dalam keadaan kesehatan yang prima.
Apabila Anda ingin memberikan dogfood (makanan anjing siap saji) untuk anak anjing, pakailah yang berlabel untuk puppy (anak anjing). Makanan ini pada umumnya sudah dikaji oleh produsennya melalui penelitian sehingga mempunyai formula yang seimbang. Dogfood komersial untuk puppy mempunyai kandungan protein tinggi. Di supermarket kadangkala dijual dogfood yang berasal dari sisa-sisa daging, lemak, dan jaringan lain, kemudian dibekukan. Pada umumnya dog food semacam ini mempunyai kadar lemak tinggi sehingga dapat menimbulkan diare pada anjing yang sensitif.
Perawatan Anjing Muda
Meskipun anjing telah mendapatkan vaksinasi pada masa kanak-kanak, namun masih cukup banyak problema yang dapat menyerang anjing selama masa mudanya. Penyakit yang paling sering melanda anjing muda adalah penyakit kulit. Penyebab penyakit kulit sangat kompleks mulai dari parasit (scabies, demodikosis, caplak), bacterial (pyoderma), jamur (ringworm), imunologi (alergi, autoimmune), hormonal (thyroid, estrogen, testosteron) dsb. Diagnosis penyakit kulit terkadang tidak mudah dilakukan dikarenakan fasilitas laboratorium seringkali tidak memadai dan pengobatannya seringkali memerlukan waktu relatif lama. Disarankan untuk tidak mengobati sendiri penyakit kulit meskipun nampaknya sederhana. Sebaiknya Anda membawa Anjing Anda ke dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Dalam kesempatan ini Penulis ingin menyoroti masalah caplak yang sering disebut kutu oleh para pemilik anjing. Di pet-shop tersedia berbagai jenis obat untuk caplak, mulai dari bentuk bubuk (powder) yang dapat langsung ditaburkan, maupun harus dilarutkan dulu dalam air, bentuk suntikan yang diberikan oleh dokter hewan, bentuk cairan yang disemprotkan atau dimandikan berupa shampo dan bentuk pasta yang diberikan lewat mulut. Apapun bentuk obat kutu yang di pergunakan umumnya hanya dapat melindungi pada kutu untuk sementara waktu. Masalah caplak dapat bertahan di luar tubuh anjing dalam tempo yang cukup lama. Anak-anak caplak bersembunyl di rumput, kandang, karpet, dan perabotan rumah tangga sehingga sewaktu-waktu dapat menyerang anjing kita. Disamping itu, anjing tidak bertuan yang sering mendekati rumah kita dapat pula menjadi sumber pembawa caplak bagi anjing di rumah kita.
Apakah Anjing Perlu Dimandikan?
Jawabannya adalah sangat perlu. Kesehatan kulit dan bulu sangat ditentukan oleh kebersihan kulit dan bulu. Salah satu cara untuk menjaga kebersihan kulit dan bulu adalah dengan mandi secara teratur. Tidak ada patokan tertentu berapa kali dalam seminggu anjing perlu dimandikan. Anjing berbulu panjang dan keriting lebih mudah menangkap debu sehingga perlu dibersihkan lebih sering. Namun demikian memandikan anjing terlalu sering juga dapat menyebabkan bulu terlihat kering. Umumnya diperlukan mandi sekali seminggu. Namun apabila anjing Anda terlalu kotor boleh dimandikan lebih sering. Dianjurkan memakai shampo khusus anjing bukan shampo manusia, karena derajat keasaman (ph) kulit anjing antara 7-7,4 sedangkan ph kulit manusia lebih asam (ph lebih rendah). Dari berbagai jenis shampo dan conditioner yang ditawarkan, pilihlah satu yang sesuai untuk anjing Anda. Tidak perlu yang mahal. Bilaslah dengan air bersih sampai sisa shampo benar-benan habis dari tubuh anjing. Sisa shampo pada tubuh anjing dapat menyebabkan radang kulit (dermatitis), bulu suram dan tidak mengkilat. Pembilasan menggunakan semprotan/shower atau selang air akan lebih bersih dibandingkan dengan memakai gayung. Apabila ditemukan adanya ketombe maka diperlukan shampo khusus yang mengandung bahan keratolitikum. Namun demikian penulis menganjurkan agar Anda berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter hewan karena ada kemungkinan ketombe tersebut berkaitan dengan serangan parasit kulit (misalnya cheyletiellosis).
Untuk anjing yang berbulu panjang, disamping memandikan sekali seminggu, diperlukan perawatan bulu dengan menyisir setiap hari agar rambut tidak menjadi kusut atau gimbal (tangled). Penyisiran juga menyebabkan rambut bersih dan sehat. Bersihkanlah sisir yang telah Anda pergunakan dengan larutan yang mengandung anti parasit dan anti bakteri agar tidak menular pada anjing lain.
Dikandangkan Atau Dilepas?
Idealnya anjing tidak dikurung terus menerus, meskipun kandang yang disediakan cukup besar. Anjing juga dapat mengalami stres apabila terus menerus dikurung. Kandang sebaiknya hanya dipergunakan apabila anjing Anda akan menggangu ketenangan misalnya sedang ada tamu (yang kebetulan tidak suka sama anjing) atau sedang ada kegiatan arisan atau pertemuan di rumah. Anjing juga perlu dilatih masuk ke dalam kandang sendiri untuk memudahkan transportasi, karena pada waktu tertentu memerlukan kandang khusus misalnya sewaktu dibawa kedokter hewan atau mau mengikuti pameran.
Perlukah Anjing Berolah Raga?
Anjing muda memerlukan olah-raga yang cukup agar otot-ototnya benkembang baik, lentur dan kuat. Namun demikian olah-raga yang diberikan kepada anjing jangan sampai berlebihan sehingga membuat anjing terlalu capai. Anda dapat menghubungi pelatih anjing apabila menginginkan anjing Anda dapat melakukan olah raga yang sulit.
Bolehkah Memberikan Kue Atau Buah?
Sekali waktu datang ke ruang praktek penulis seekor anjing yang nampak mempunyai badan lebih gemuk daripada seharusnya. Setelah ditanyakan ternyata anjing tersebut sering diberi makan pizza, karena pemiliknya kebetulan mempunyai restoran pizza. Perlu diketahui pada dasarnya anjing adalah pemakan daging (canidae). Seluruh pencernaan anjing mulai dari gigi, lambung dan usus telah diciptakan oleh Tuhan untuk memperoses daging sebagai makanan dasar. Kalau hanya nasi yang diberikan kepada anjing tentu kesehatan anjing akan terganggu dan tidak dapat mencapai pertumbuhan ideal, bahkan umurnyapun tidak panjang. Dalam jumlah sedikit makanan lain seperti kue atau buah dapat diberikan, tetapi sebenarnya inii hanyalah untuk kesenangan pemilik anjing, Sedangkan untuk kesehatan anjing sendiri dapat menggangu pencernaan. Gejala muntah atau mencret (dalam tempo singkat) karena pemberian makanan yang lezat menurut ukuran pemilik adalah merupakan “protes” dari perut anjing karena tidak diberi makanan yang benar.
Perawatan Anjing Dewasa Dan Tua
Pada dasarnya perawatan anjing dewasa mirip dengan anjing muda. Dari segi makanan dan olah-raga, porsinya perlu dikurangi sesuai dengan kondisi anjing. Meskipun problem penyakit pada hewan dewasa relatif lebih sedikit dibandingkan dengan anjing muda, pada kondisi tertentu ada penyakit yang lebih sering ditemukan pada anjing dewasa dibandingkan dengan anjing muda. Penyakit anjing dewasa umumnya berkaitan dengan penggunaan metabolisme atau fungsi insulin menurun, kemudian timbul diabetes pada pancreas yang menyebabkan produksi insulin menurun, kemudian timbul diabetes melitus (penyakit gula). Seperti halnya pada manusia diabetes melitus tidak dapat disembuhkan, tetapi masa hidup anjing dapat diperpanjang melalui pengobatan dan diet. Penyakit lain, misalnya gangguan ginjal, tumor, dsb. juga dapat ditemukan pada anjing dewasa. Perawatan anjing dewasa lebih banyak ditujukan untuk mencegah penuaan dini (preventing premature aging), memperkecil stress fisik dan emosi, serta menyesuaikan kegiatan dengan kemampuannya. Anjing usia 7 tahun atau lebih yang semula mempunyai kesehatan badan bagus dianjurkan untuk diperiksa dokter hewan minimal setahun sekali. Salah sekali apabila membawa anjing tua setalah tidak dapat berdiri, karena proses penyembuhan jauh lebih lambat dibandingkan dengan anjing muda. Akhir kata penulis berpesan agar Anda tidak perlu takut berlebihan dengan masalah yang ada pada anjing Anda. Dokter hewan praktisi hewan kecil yang cukup banyak di Bali akan mendampingi Anda dalam menghadapi berbagai masalah. Apabila Anda memberikan perawatan dan perlakuan yang baik pada anjing Anda, maka dia akan membalasnya dengan sukacita, kasih-sayang, penjagaan, kegembiraan, dan sebagainya.

Sumber
Dog Owner’s Home Veterinary Handbook, edisi ke-3 oleh Griffin JM dan Callson L. Small
Animal Dermatology, edisi ke-3, oleh Muller GH. Kirk RW dan Scott DW