2/02/2004

Merawat Bouvier des Flanders

Jakarta – Tampangnya lucu. Sekujur tubuh anjing ini dibaluti bulu kasar yang menjuntai. Di bagian kepala, bulu kasar itu hampir menutupi kedua matanya. Tubuhnya yang kompak makin menunjukkan kekuatan besar tanpa ada kejanggalan. Apalagi didukung tatapan yang waspada dan cemerlang. Dari situ, terpancar kecerdasan dan keberanian dalam diri.

Bouvier des Flanders adalah anjing unik. Walau punya face unik, berbulu kasar dan mata yang tertutup bulu, bukan berarti bouvier termasuk anjing berpenampilan lembut. Naluri sebagai anjing penjaga dan pekerja di tanah pertanian yang baik amat lekat dalam dirinya. Dengan tubuh yang kompak itu, ia punya gaya berjalan yang bebas, cantik dan bangga. Tubuh bagian depan anjing berpipi rata dan kurus ini disokong tulang yang kuat. Otot yang bagus dan lurus membungkus tulang depan itu. Bahu Bouvier des Flanders relatif panjang berotot namun tak berisi. Tulang humerus dan belikat kira-kira sama panjangnya. Kedua tulang ini membentuk sudut sedikit lebih besar dari 90 derajat saat berdiri. Lengan atas jika dilihat dari depan terlihat lurus. Sejajar satu dengan yang lain dan tegak lurus terhadap tanah.

Di negeri asalnya, Belgia, bouvier dikenal sebagai penggembala ternak. Ia juga membantu para petani mengawasi ladang dan menarik kereta. Di Prancis, bouvier paling jago menggembala sapi atau lembu di daerah pertanian yang luas. Jadi jangan heran bila petani Belgia, menjulukinya sebagai Vuilbaard (jengot kotor) atau koe hond (anjing sapi). Sebagai anjing penjaga, bouvier punya sifat yang patut diacungi jempol. Ia setia, loyal, tak kenal takut dan protektif. Di dalam dalam rumah, bouvier tak pernah rewel. Ia terbiasa berkelakuan baik dengan pembawaan tenang. Saat diajak berpetualang keluar rumah, bouvier oke-oke saja. Hanya saja ada yang perlu diperhatikan. Kadang, pede (percaya diri) bouvier terlalu over. Anjing berpostur tegap ini bisa bersifat menguasai dan protektif terhadap anjing asing. Ia tak segan-segan untuk menyerangnya. Meski begitu, bouvier paling suka menyenangkan tuannya. Ia pun dikenal sangat ramah pada anak-anak. Bouvier punya bulu ganda hingga mampu menuntaskan pekerjaan keras di segala cuaca. Bulu bagian luarnya kasar sedang bagian yang halus ada di lapisan bawahnya. Selain halus, bulu bagian dalam ini punya warna yang berkilau dan halus. Karena punya bulu dobel, bouvier lebih suka diperbolehkan bermain di dalam dan di luar ruangan.

Jika memelihara bouvier ada beberapa hal yang kudu diperhatikan. Kita tak boleh malas melatih anjing ini setiap hari. Bouvier harus selalu diajak berinteraksi setiap hari. Latihan rutin itu takkan sia-sia. Ia akan bisa melakukan perintah seperti duduk, tinggal dan berdiri. Bouvier juga senang jika diajak joging, berjalan-jalan maupun bermain-main. O iya, anjing bertulang kuat dan berotot ini paling doyan main bola. Lincah sekali. Bulu-bulu kasar yang tebal itu juga harus diperhatikan. Bulunya yang tahan segala cuaca itu berlapis dan kusut. Jika bulunya panjang sampai enam sentimeter lebih, maka sudah perlu dicukur. Selain itu, bulu kasar itu perlu disikat setiap satu atau dua kali seminggu. Agar terlihat rapi, tiap tiga bulan digunting dan dibentuk. Daya pikat bouvier yang lain, ada pada jenggot, kumis dan alis mata yang tebal. Kepalanya yang ditonjolkan dengan kumis dan jenggot itu membuatnya tampak cantik dan punya ekspresi waspada.

Meski bouvier termasuk anjing yang kuat. Bukan berarti ia tak pernah terserang penyakit. Menurut para penggemar Bouvier des Flanders, anjing ini mudah terserang penyakit CHD. Ia juga bisa terserang gastric torsion. Kadang-kadang, ada bouvier yang terjangkit entropion. Itu sebabnya, jangan segan untuk memeriksakan pinggul anjing yang bisa hidup sampai 12 tahun ini. Penyakit rawan bagi bouvier justru gatal-gatal. Ini bisa terjadi sebab bulu anjing ini panjang. Sebagai pencegahan, kita harus rutin meng-grooming (menyikat dan menyisir) bulu-bulu kasarnya. Dengan cara ini, bouvier akan terhindar dari penyakit gatal-gatal. Kalau sudah terlanjur terserang penyakit ini, bawalah bouvier ke dokter hewan. Penyakit gatal-gatal itu bisa menular ke anjing yang lain. Tentu ini berbahaya. Jadi jangan malas pergi ke dokter hewan untuk mengobati bouvier. Tapi bukankah mencegah itu lebih baik daripada mengobati. (bay/berbagai sumber) - (Sinar Harapan, 15 Januari 2003)