4/07/2004

Pomeranian, Anjing Mungil Kesayangan Ratu Victoria...

Pomeranian atau Pom adalah anjing mainan (toy dog) yang berukuran kecil namun kokoh dan kuat, merupakan keturunan anjing penarik kereta luncur dari Islandia dan Lapland. Tinggi bahu kira-kira 6 inci (15,3 cm) dan berat berkisar 3 hingga 7 pound (1,4 – 3,2 kg). Memiliki bulu berlapis (ganda) terdiri atas bulu bagian dalam yang pendek, halus dan lembut serta bulu bagian luar yang lebat, panjang, lurus dan kaku sehingga membentuk semacam gembrong yang tebal di sekitar leher dan punggung. Dia juga memiliki bulu berjuntai di tubuh bagian belakang. Pom tampil dalam berbagai warna seperti merah, krem, hitam, coklat, oranye, sable, biru, putih dan multi-warna yang seringkali disebut parti-color. Kelebatan bulu yang dimiliki menimbulkan kesan Pom sulit dirawat, padahal sebenarnya tidak. Cukup dengan melakukan penyisiran secara teratur maka kondisi bulu akan tetap terjaga.

Nenek moyang terdekat Pom adalah anjing gembala, berukuran lebih besar, dan biasa digunakan untuk menggembala domba di Eropa. Ratu Victoria adalah orang pertama yang membawa contoh Pom berukuran kecil dari Italia ke Inggris pada akhir abad ke-19, dan sejak itulah Pom menjadi sangat populer. Mereka menjadi anjing peliharaan rumah yang bagus, menawan dan kuat, berlawanan dengan penampilannya yang berkesan rapuh.
Pomeranian berhubungan dengan family Spitz, anjing berbulu halus yang berasal dari wilayah berangin kencang Arctic. Mereka sangat dikenal kemampuannya sebagai anjing penarik beban, anjing pemburu dan anjing penjaga.

Pom mendapatkan namanya dari Pomerania, sebuah propinsi kecil di wilayah Jerman bagian timur. Pada jaman Renaissance anjing Pom Jerman sangat digemari oleh orang-orang Eropa, meskipun saat itu bobot mereka masih sekitar 35 pound.
Michelangelo memiliki seekor anjing Pomeranian yang dengan sabar mengamatinya melukis langit-langit Kapel Sistine. Isaac Newton memiliki seekor Pom bernama Diamond. Mozart memiliki seekor Pom betina bernama Pimperl, dimana kemudian Mozart menggubah sebuah nyanyian tunggal (aria) yang dipersembahkan untuknya dan Chopin sangat terpesona oleh anjing Pom pacarnya sehingga menggubah "Valse des Petits Chiens" untuk anjing itu.

Pada tahun 1761, Charlotte, seorang gadis berusia 17 tahun dan berasal dari sebuah propinsi di dekat Pomerania, pergi ke Inggris dan menikah dengan Raja George III. Dialah orang pertama yang membawa anjing-anjing Pom ke Inggris. Pada umumnya mereka berwarna putih dan beratnya lebih dari 20 pound. Cucu Charlotte, sang permaisuri, adalah Putri Victoria yang sangat menyayangi anjing. Ketika suaminya (Pangeran Albert) tiba-tiba sakit dan meninggal pada tahun 1861 di usia 42 tahun, maka cinta dan kesedihannya yang mendalam dia tumpahkan kepada anjing-anjing kesayangannya. Dia memelihara lebih dari 15 jenis trah anjing selama hidupnya, dan di saat-saat akhir perhatiannya terfokus pada trah Pomeranian.

Pada tahun 1888 Ratu Victoria melakukan perjalanan ke Italia. Di sana ia membeli seekor Pom berwarna merah sable bernama Marco dan membawanya ke Inggris. Dalam perjalanan yang sama ke Florence (1888) Ratu Victoria juga membeli tiga anjing Pom lainnya.
Berat Marco hanya 12 pound sehingga banyak sejarawan anjing mengacu kepadanya sebagai pemicu timbulnya keinginan membiakkan Pom berukuran kecil. Marco sering mengikuti lomba dan memenangkan banyak penghargaan. Anjing terkenal lainnya setelah Marco adalah seekor anjing mungil yang lucu bernama Gina. Dia juga meraih juara (champion) di London Dog Shows.
Terdorong oleh kennel Sang Ratu, para penggemar anjing di Inggris mulai membiakkan Pom dengan ukuran lebih kecil. Ketika bobot anjing Pom dewasa mulai menembus di bawah 8 pound, mereka menyebutnya Toy Pomeranian. (Poerwadi Waspodo, 7 April 2004)