1/26/2005

Standar Golden Retriever - GRCI (4)

STANDAR GOLDEN RETRIEVER MENURUT GRCI
(GOLDEN RETRIEVER CLUB INDONESIA)
-4-

Diskualifikasi

Perbedaan tinggi yang lebih dan 1 inchi. Paragraf pembukaan dan standar menyatakan penampilan secara keseluruhan harus lebih ditekankan daripada masing-masing bagian secara terpisah.” Maksudnya adalah, struktur anjing secara keseluruhan, keseimbangan proporsinya, fungsi strukturnya (gaya berjalan), dan tujuan dari anjing jenis ini adalah paling penting daripada faktor-faktor tersebut secara terpisah. Singkatnya. anjing secara keseluruhan lebih penting daripada bagian-bagiannya.Kualitas yang disebut dengan “karakteristik Golden” adalah gabungan segala karakter dan tipe Golden tidaklah mudah digambarkan karena hal inilah yang membuat anjing golden berbeda dan jenis lainnya dan merupakan kualitas yang paling penting.

Contohnya Kepala adalah organ yang paling mencerminkan sifat anjing. Kepala anjing golden yang rapi mencerminkan kekuatan, keseimbangan, pekerja, kepandaian, ramah,cerdik dan responsif, yang merupakan sifat khas golden.

Bila saat istirahat telinga jatuh dengan lembut dekat kepala dan leher. Dalam keadaan siaga, telinganya akan naik dan ke depan, sisi sebelah dalamnya berada dekat kepala. Lingkaran mata. hidung dan bibir idealnya hitam. Beberapa akan berwarna coklat di musim dingin.
Struktur Tubuh dan Rusuk
  1. Ruang rusuk harus cukup luas untuk menyediakan volume yang maksimum bagi jantung dan paru-paru. Bentuknya harus menunjang pergerakan kaki depan yang efisien dan tersambung ke sistem otot dengan baik. Daerah pinggang terdiri atas otot punggung yang kuat yang menghubungkan bagian depan dan belakang dan daerah perut yang mepunyai banya organ vital. Ruang rusuk (R) dalam dan panjang, dengan dada agak ke depan, dalam di brisket dan di belakang. Pinggang (loin) lebih pendek dan rusuk ke pinggul, dalam, lebar, dan berotot jika di lihat dan atas. Lambung (F) dalam dengan sedikit lipatan (tuck-up) dan otot perut yang kuat.
  2. Anjing ini ruang rusuknya cukup sampai ke sikut di siku. Jika dibandingkan dengan A, ruang rusuk anjing ini tidak terlalu dalam di rusuk terakhir sehingga kapasitasnya Iebih kecil. Ruang rusuknya terlalu naik di bagian lambung, dengan pinggang (loin)yang lebih panjang, terlalu melengkung, memberikan kesan memanjang / tidak kompak. Anjing ini padahal sama tinggi dan panjangnya dengan A dan C.
  3. Anjing ini memberi kesan lebih panjang karena bagian kaki depannya agak jauh karena ruang rusuk yang lebih pendek (dada depan terkesan hilang), pinggul (loin) panjang, kekurangan kekuatan dan kemantapan. Hal ini menyebabkan garis punggung yang lemah. Kurangnya otot yang baik juga membuktikan otot perut yang lemah. Kelemahan di bagian tengah seperti ini akan mengakibatkan rendahnya penerimaan transmisi tenaga dan bagian belakang sehingga dapat menyebabkan mudah lelah.

Pelanggaran pada Kepala
  1. Di bagian belakang kepala dan tulang depan terdapat benjolan. Garis hidung dan pangkal sampai ujung melengkung (roman nose). Hidung terlalu lancip. Telinga besar dan terlalu ke depan. Leher bergelambir, bibir kendor, garis top skull tidak rata dan occiput menonjol.
  2. Tulang tengkorak yang tidak memadai untuk moncong yang panjang. Mata terlalu besar dan membuka dengan pelupuk mata yang jatuh (droppy houndy), ekspresi sedih, berkerut. Telinga terlalu besar, panjang dan keriting seperti anjing hound. Ada gigi geraham yang hilang (a).
  3. Tulang tengkorak terlalu bundar, berpipi, moncong terlalu kecil tidak cocok dengan tulang tengkoraknya. Hidung berwarna merah muda, mata terlalu kecil dan miring. Telinga yang melayang (flyaway), lingkaran mata terlalu terang.
  4. Kasar, Garis hidung cekung antara pangkal dan ujungnya (dish-faced). Ujung hidung terlalu naik. Stop terlalu menjulang. Mata berwama pucat, memberikan ekspresi yang keras. Rahang bawah menonjol. Anjing ini biasanya mempunyai gigi bawah yang terlalu panjang (under shot).

Gigi

  1. Gigi seperti gunting, kuat. Bagian dalam gigi atas menyentuh bagian luar gigi bawah. Jaraknya cukup dekat antara taring dengan gigi seri.
  2. Gigi rata, seperti anjing pincher. Ujung gigi seri saling bertemu (even bite).
  3. Overshot. Gigi seri rahang atas melewati dan tidak menyentuh gigi seri rahang bawah (pig jaw). Biasanya ada rongga di (a)
  4. Undershot. Gigi rahang bawah terlalu panjang menyebabkan gigi bawah melampaui gigi atas pada saat mulut tertutup. Biasanya terdapat rongga di (b). Dalam kasus overshot atau undershot, kondisinya dapat diketahui dan jarak gerahamnya.
  5. Gigi bawah yang tidak rata. Gigi seri yang di tengah keluar dari garisnya, terlalu ke depan dari gigi lainnya. Hal ini tidak sama dengan gigi undershot. Gigi yang undershot ataupun overshot dapat mempunyai gigi yang tidak rata maupun rata.

BENTUK TUBUH BAGIAN DEPAN

Perhatikan garis vertikal tulang dan bahu (a) sampai ke tapak kaki. Tulang rusuknya melebar dengan baik dari tulang punggung, lalu melengkung, menyebabkan kaki dapat bengerak dengan baik. Tulang belikat (scapulae) panjang dan cukup dekat dengan withers.

Tulang kaki depan harus lurus dan kokoh, jangan sampai lemah ataupun kasar seperti kaki kuda. Otot bahu harus terlatih dengan baik, tapi penampilan otot yang terlalu menonjol tidak disukai.

Dada yang berkembang dengan baik menghasilkan jantung dan paru-paru yang memiliki daya tahan dan stabilitas ketika berenang. Bagian dada yang paling dalam mencapai siku. Tulang dada agak ke depan untuk membantu pembentukan dada depan, juga menyediakan ruangan yang cukup bagi rongga rusuk, dan sebagai tempat otot leher dan otot bagian depan tubuh.

Karena bulu anjing golden yang tebal, maka pemeriksaan harus dilakukan dengan tangan jika memungkinkan.

  1. Kaki depan terlalu lebar, kaki masuk ke dalam. Anjing yang seperti ini akan berjalan dengan canggung. Biasanya anjing yang mempunyai nongga rusuk yang terlalu bulat seperti drum akan memiliki bentuk kaki seperti ini. Dapat disebabkan pula oleh kaki depan yang terlalu menekuk.
  2. French front atau fiddle front. Bahu yang terlalu lebar, kaki yang keluar dapat disebabkan karena keturunan, struktur tubuh yang lemah, atau patah karena melakukan kegiatan seperti melompat terlalu tinggi sebelum dewasa benar.
  3. Terlalu sempit, dada yang terlalu kecil sehingga siku terlalu dekat menyebabkan kaki keluar. Tipe ini berbeda dengan tipe B.
  4. Kaki depan yang baik. Pasterns sedikit miring. Ketika berjalan, pasterns akan menjadi vertikal, membuat kaki menapak di tanah dengan rata tidak menapak dengan kaki bagian luarnya saja seperti pada kaki lurus (dead straight).

BENTUK TUBUH BAGIAN SAMPING

  1. Bentuk samping yang baik. Tulang belikat membentuk sudut dengan lengan atas (humerus) membuat gerakan dapat mencapai panjang yang maksimal. Pertumbuhan otot bahu yang baik dengan pasterns yang sedikit miring, mampu meredam getaran dengan baik. Karena tapak kaki berada di bawah tulang belikat, maka bagian depan menjadi seimbang, siap untuk beraksi, tetapi tetap santai. Perhatikan leher yang menyatu dengan punggung dan bahu.
  2. Kurang bersudut, tulang belikatnya pendek sehingga membatasi langkah anjing. Posisi yang terlalu ke depan memaksa tulang belikat menjauh dari withers sehingga penyatuan leher, bahu, dan punggung menjadi lemah.
  3. Kaki depan seperti anjing terrier. Tulang belikat cukup panjang tetapi lengan atas terlalu vertikal dan pasterns menjadi tegak turns dan kaku. Anjing yang seperti ini akan mengangkat kaki depan cukup tinggi untuk berjalan dengan baik, tetapi hal ini nierupakan gerakan yang sia-sia. Banyak anjing berburu yang memiliki bentuk depan yang seperti ini.

Bentuk tubuh bagian belakang

Perhatikan garis lurus di samping seperti di depan, dari pinggul sampai tapak kaki, akan menyalurkan tenaga secara elisien untuk bergerak karena kaki samping akan memberikan dorongan sehingga hal ini sangatlah penting. Kecuali pada saat berenang, kaki bagian depanlah yang akan mendukung dan menahan getaran. Anjing dapat mengatasi struktur kaki depan yang tidak efisien tetapi jika bagian belakang yang jelek, maka anjing tidak dapat mengatasinya walaupun bagian depannya sangat bagus tetapi tetap saja tidak dapat memberikan dorongan dan tenaga.

Pinggul yang lebar baik untuk pengembangan otot dan penempatan otot. Bagian belakang boleh lebih berotot, jangan pernah terlihat lemah atau terlalu kecil dibanding dengan bagian depannya.

Ekor mencapai tumit (hock joint). Ekor merupakan alat kemudi dan penyeimbang, juga sebagai petunjuk emosi sehingga harus penuh otot terutama di pangkalnya. Ekor yang agak pendek dan tebal lebih disukai daripada yang panjang seperti cambuk. Ekor harus lurus, sedikit melengkung pada saat santai, juga berbulu lebat, tebal, agak bulat, tidak tipis.

  1. Bentuk belakang seperti ini tidak disukai karena kurangnya pertumbuhan otot yang disebabkan karena kondisi yang tidak baik.
  2. Sendi lutut belakang keluar. Garis dan pinggul ke kaki tidak berupa garis lurus. Hal ini tidak sama dengan kaki sapi (cowhocks) karena pasterns samping paralel, walaupun jarinya juga keluar.
  3. Cowhocks, merupakan kelemahan umum bagian belakang, dapat disebabkan karena keturunan ataupun lingkungan. Anjing yang seperti ini tidak dapat bergerak dengan baik. Penyatuan tumit dan bagian samping yang miring adalah kesalahan fatal. Ekor tidak bagus.
  4. Baglan belakang yang bengkok, lawan dan kondisi cowhocks. Ekor melingkar.

Bagian tubuh samping belakang

  1. Bagian samping yang baik. Sudut yang baik, sehingga paha atas dan paha hawah mempunyai panjang yang maksimal dan otot yang kuat untuk menjangkau secara maksimum, kekuatan dan daya tahan.
  2. Bagian samping yang terlalu bersudut. Otot tidak dapat menunjang secara baik dengan sudut seperti ini untuk anjing seberat golden retriever. Sudut di pasterns samping tidak menjadi lurus saat berjalan sehingga keuntungan yang didapat dan sudut yang terlalu ekstrim menjadi tidak ada.
  3. Bagian samping terlalu lurus, kurang bersudut. Walaupun kaki terlihat lebih panjang dan “A”, tetapi tulangnya lebih pendek. Paha bawah pendek, sendi lutut belakang dan tumit kurang bersudut sehingga membatasi gerakannya. Anjing ini terlihat tinggi, tetapi langkahnya kurang panjang.